1.000 Turis Terjebak di Lereng Gunung Everest Akibat Badai Balju

3 hours ago 2

1.000 Turis Terjebak di Lereng Gunung Everest Akibat Badai Balju

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pemandangan Gunung Qomolangma pada ketinggian 7.028 meter di atas permukaan laut (Mdpl), di perbatasan Nepal dan China, Senin (11/52020). Karena letaknya di perbatasan, Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di dunia tersebut banyak memiliki nama diantaranya Gunung Qomolangma (dalam bahasa Tibet) dan Gunung Sagarmatha (dalam bahasa Nepal). ANTARA FOTO/Xinhua/Lhapa/wsj.

jpnn.com - BEIJING - Media China pada Minggu (5/10) memberitakan bahwa sekitar 1.000 turis terjebak di lereng timur Gunung Everest di wilayah Tibet akibat hujan salju lebat.

Surat kabar Sanxiang Dushibao melaporkan bahwa badai salju terburuk dalam beberapa tahun terakhir pada awal Oktober mulai melanda pada Sabtu (4/10) di lereng timur Everest, dengan jarak pandang menurun drastis hingga kurang dari satu meter.

Para turis yang berada di Everest Base Camp terjebak akibat jalanan yang licin karena es, mereka terpaksa berlindung di dalam tenda, menurut laporan tersebut.

Di beberapa wilayah disebutkan bahwa salju begitu tebal hingga tenda-tenda tertimbun seluruhnya dan yang membawa barang tidak dapat bergerak.

Surat kabar China tersebut juga melaporkan bahwa beberapa turis berhasil menyelamatkan diri dari cuaca buruk tersebut secara mandiri.

Namun, sekitar 1.000 orang diperkirakan masih terjebak di gunung dan membutuhkan bantuan. Beberapa di antaranya mengalami hipotermia dan berada dalam kondisi serius.

Tim penyelamat lokal, warga desa, dan pemandu profesional sedang dalam perjalanan menuju kamp, tetapi gangguan komunikasi dan salju tebal membuat upaya penyelamatan sangat sulit.

Para penyelamat dan warga setempat menggunakan alat berat untuk membersihkan salju guna mencapai kamp, yang terletak di ketinggian 4.900 meter di atas permukaan laut.

Sekitar 1.000 turis terjebak di lereng Gunung Everest akibat badai salju, dan membutuhkan bantuan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|