jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai ada persoalan Golkar seiring isu musyawarah luar biasa atau munaslub partai berkelir kuning itu terus muncul ke permukaan.
Menurut dia, persoalan itu terkait dengan kepemimpinan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.
"Berulangnya muncul isu munaslub di Golkar mengindikasikan adanya masalah kepemimpinan di Golkar, khususnya ketum," kata Jamiluddin melalui layanan pesan, Jumat (8/8).
Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu menganggap logis posisi Bahlil Lahadalia di kursi ketua umum Golkar terus diguncang melalui wacana munaslub.
Sebab, kata Jamiluddin, kemunculan Bahlil menjadi ketum Golkar cukup mengagetkan karena politikus yang kini berstatus menteri ESDM itu yang masih junior di partai berlambang beringin tersebut.
"Hal ini tak lazim di Golkar karena selama ini yang muncul menjadi caketum para elite Golkar yang sudah senior," ujar mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.
Dia menilai status Bahlil yang tiba-tiba menjadi Ketum Golkar menandakan eks Menteri Investasi itu naik ke pucuk pimpinan partai bukan atas keinginan kader level bawah.
"Munculnya Bahlil sebagai caketum dinilai bukan keinginan dari akar rumput kader Golkar. Bukan juga dari elite internal Golkar," katanya.