jpnn.com - JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bertambah menjadi 61 orang hingga Senin (6/10) malam.
Dari jumlah itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 17 jenazah berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Sebanyak 17 jenazah itu diserahkan kepada keluarga masing-masing.
“Hingga Senin (6/10) malam pukul 22.45 WIB, total korban meninggal dunia bertambah menjadi 61 orang setelah tim menemukan 12 jenazah tambahan. Dari jumlah itu, 17 di antaranya telah diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (7/10).
Dia menambahkan bahwa proses identifikasi jenazah terus dilakukan bersamaan dengan upaya pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan.
Data dari posko penanganan darurat di Buduran Sidoarjo mencatat hingga saat ini total korban mencapai 167 orang santri; sebanyak 104 dinyatakan selamat, selebihnya meninggal dunia.
Tim SAR Gabungan juga menemukan tujuh potongan bagian tubuh manusia yang telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Sementara, dilaporkan BNPB ada dua santri masih dinyatakan hilang berdasarkan daftar absensi dari pesantren.
Abdul menyebut proses pembersihan puing bangunan empat lantai tersebut masih berlangsung menggunakan alat berat.