jpnn.com, SOLO - KrediOne terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi keuangan melalui kegiatan edukasi di Universitas Negeri Sebelas Maret, pada Kamis (2/10).
Kegiatan yang diikuti lebih dari 250 mahasiswa ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Sarjana Terapan Perbankan dan Keuangan Digital UNS, KrediOne, dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Acara ini turut menghadirkan Prof Herman Saputro, Dekan Sekolah Vokasi UNS; Diah Pramesti, Ketua Program Studi Keuangan Perbankan dan Keuangan Digital UNS, serta menghadirkan narasumber Kuseryansyah, CEO KrediOne dan Saat Prihartono, Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH.
Mengusung tema Mengenal Industri Finansial Teknologi, KrediOne memberikan pemahaman terkait masa depan keuangan digital melalui pinjaman daring (Pindar), termasuk dampak dan perbedaannya dengan pinjol ilegal.
Kuseryansyah menekankan literasi keuangan digital harus menjadi fondasi agar generasi muda, khususnya mahasiswa mampu memanfaatkan kemajuan teknologi finansial dengan baik dan bijak.
“Literasi keuangan bukan sekadar memahami produk layanan keuangan dan menggunakan teknologinya, tetapi juga mampu menimbang dampak dan risiko dari setiap keputusan finansial, termasuk menghindari praktik pinjol ilegal yang merugikan," ucap Kuseryansyah.
Kehadiran KrediOne di UNS Solo sambung Kuseryansyah menjadi bukti kontribusi nyata dalam mendukung program literasi keuangan nasional yang digalakkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
KrediOne percaya bahwa literasi keuangan akan melahirkan generasi muda yang berkualitas dan cerdas serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.