jpnn.com - JAKARTA - Industri musik selain sebagai infrastruktur kebudayaan juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong industri kreatif untuk menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.
“Musik Indonesia hari ini tidak bisa dipandang sebelah mata, kita memiliki potensi besar,” tegas Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam pembukaan Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/10).
Fadli menyebutkan, pada 2025 ini pendapatan dari pasar musik digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 231,64 juta atau Rp3,8 triliun (kurs Rp16.555).
Angka tersebut diprediksi akan tumbuh dengan laju rata-rata 3,57% per tahun hingga 2030, menembus angka USD 276 juta atau Rp4,5 triliun.
"Dalam masa pembangunan, musik hadir sebagai kekuatan pemersatu, pendidikan, bahkan penggerak ekonomi, karenanya penting adanya kolaborasi," ungkap Menbud Fadli Zon.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengatakan, pertumbuhan industri musik dibangun oleh semangat para pelaku kreatif yang membangun ekosistem dari bawah.
Penyelenggaraan KMI 2025 diarahkan untuk memastikan musik berperan sebagai infrastruktur kebudayaan juga penggerak ekonomi berkelanjutan, kolaborasi, diplomasi budaya, hingga kesejahteraan para musisi.