jpnn.com, JAKARTA - Para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap paparan bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) pada balita.
Setiap hari jutaan orang tua di Indonesia memberikan susu menggunakan botol bayi dan air dari galon guna ulang, tanpa menyadari potensi bahaya kesehatan yang mengintai dari kebiasaan tersebut.
BPA merupakan bahan kimia yang umum digunakan untuk membuat plastik keras dan lapisan dalam kaleng makanan. Dalam kehidupan sehari-hari, bahan ini dapat ditemukan pada galon guna ulang, wadah makanan, mainan anak, hingga struk belanja.
Zat tersebut berpotensi berpindah ke makanan atau minuman, terutama ketika terkena panas, dan dapat menumpuk di dalam tubuh manusia.
“Tubuh bayi belum mampu membuang BPA dengan baik, sehingga racun ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh mereka,” jelas dr. Basrah Amru, ahli kesehatan masyarakat, di Jakarta pekan lalu.
Dia menambahkan, paparan BPA bahkan bisa terjadi sejak anak masih dalam kandungan dan berisiko mengganggu perkembangan otak.
Hal senada diungkapkan dr. Irfan Dzakir Nugroho dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menurutnya, BPA dapat menyebabkan gangguan perilaku seperti hiperaktif, kecemasan, kesulitan konsentrasi, hingga depresi.
Dalam jangka panjang, paparan BPA juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes pada usia dewasa.