jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bekerja maksimal untuk merealisasikan target 2025 dan mempersiapkan program 2026.
Dalam arahannya, pria yang akrab disapa KDM itu menegaskan tidak akan segan memberikan sanksi bagi ASN yang malas dan tidak mencapai target kinerja.
“Sampai saat ini sudah ada 20 ASN yang diberhentikan,” kata Dedi dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/10).
Bahkan, KDM menyatakan akan mengumumkan secara terbuka nama-nama ASN yang masuk kategori pemalas.
“Mulai 1 November, setiap OPD wajib umumkan siapa pegawai yang paling malas. Sebut namanya, alamatnya, fotonya cantumkan, nanti saya unggah di TikTok saya,” tegasnya.
Menurut Dedi, langkah tegas tersebut diambil untuk memacu semangat ASN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, KDM juga memaparkan capaian kinerja Pemprov Jabar sejak dirinya menjabat hingga Oktober 2025. Ia sekaligus mengungkapkan sejumlah target besar untuk 2026.
Gubernur Dedi turut menyinggung tantangan ke depan terkait pengelolaan keuangan daerah. Ia menyebut, dana transfer dari pemerintah pusat ke Jabar mengalami pengurangan cukup signifikan.