Ikhtiar Whisnu Santika Mengubah Interpolasi Lagu Jadi Kolaborasi

4 hours ago 4

Ikhtiar Whisnu Santika Mengubah Interpolasi Lagu Jadi Kolaborasi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Whisnu Santika, DJ sekaligus produser musik. Foto: Dok. Pribadi/WaraMusika

jpnn.com, JAKARTA - Jangan buru-buru menghakimi musik yang terdengar mirip. Bisa jadi bukan plagiat, melainkan sebuah teknik resmi bernama interpolasi lagu.

Kalau sampling berarti membeli dan menggunakan potongan rekaman asli dari lagu lain, maka interpolasi justru mengulang kembali melodi, lirik, atau bagian tertentu dengan aransemen baru.

Teknik tersebut sudah lama dipakai musisi dunia dan kini semakin populer di Indonesia. Sejarah musik pop global menunjukkan banyak kasus di mana musisi besar dituduh plagiat hanya karena kemiripan nuansa lagu.

Adele pernah digugat musisi Brasil Toninho Geraes karena dianggap meniru Mulheres lewat Million Years Ago. Lisa BLACKPINK menggunakan interpolasi Pon de Replay milik Rihanna dalam lagu Pink Venom, yang sempat menimbulkan diskusi hangat di kalangan penggemar.

Di Indonesia, fenomena serupa juga terjadi. Beberapa musisi muda sempat dituding menyalin sejumlah lagu, baik dari sisi lirik maupun melodi karya terdahulu.

Kasus-kasus tersebut menunjukkan betapa rapuh batas antara 'inspirasi' dan 'plagiat' di telinga publik, padahal bisa jadi yang terjadi adalah interpolasi, sebuah teknik sah dan kreatif dalam industri musik.

Interpolasi Lagu Adalah Kreativitas Legal

Dimas Ario, kurator musik, mengatakan bahwa interpolasi berbeda dengan sampling.

DJ dan produser musik elektronik Whisnu Santika menjadi salah satu musisi yang aktif mengeksplorasi teknik interpolasi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|