jpnn.com, KUANSING - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengecam keras aksi anarkistis yang terjadi saat operasi penertiban tambang emas ilegal (PETI) di Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, pada Selasa (7/10/2025).
Dalam insiden tersebut, sejumlah kendaraan dinas rusak akibat lemparan batu warga, dan seorang wartawan mengalami luka ringan.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto menjelaskan bahwa operasi tersebut merupakan kegiatan penegakan hukum terhadap aktivitas penambangan tanpa izin yang merusak lingkungan.
Operasi dimulai sejak pukul 08.15 WIB, dipimpin langsung oleh Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat dan Bupati Kuansing H. Dr. Suhardiman Amb.
Ada sebanyak 149 personel gabungan TNI, Satpol PP, BPBD, dan Dit Polairud Polda Riau dikerahkan.
Operasi dibagi menjadi dua tim: tim air yang menggunakan delapan rubber boat di bawah pimpinan Kapolres, dan tim darat di bawah komando Waka Polres Kuansing untuk mengamankan perimeter lokasi tambang.
Namun sekitar pukul 13.40 WIB, sekelompok warga Desa Pulau Bayur menolak pemusnahan rakit PETI dan mulai melempari kendaraan dinas milik aparat.
Akibatnya, beberapa mobil mengalami kerusakan, termasuk mobil dinas Kapolres, mobil Samapta, Satlantas, Polairud, dan Satpol PP.