jpnn.com, JAKARTA - Artis Leony Vitria menyampaikan kritik mengenai sejumlah kebijakan hingga anggaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) yang dinilai tidak sebanding dengan alokasi untuk kesejahteraan rakyat.
Sebelumnya, Leony melalui akun Instagram pribadinya menyoroti beberapa kejanggalan dalam anggaran tersebut, seperti tingginya biaya konsumsi rapat dibandingkan anggaran perbaikan jalan dan anggaran besar untuk alat kantor hingga suvenir.
Kritik bermula ketika Leony beberapa waktu sebelumnya mengunggah video menceritakan bahwa dirinya merasa keberatan dengan Pemkot Tangsel, adanya beban BPHTB dalam proses balik nama rumah peninggalan ayahnya.
Tokoh Muda Tangerang Selatan Dadit H. Gani pun turut berkomentar dengan adanya kritik tersebut. Dia mengapresiasi atas pendapat yang di sampaikan oleh Leony.
Namun, dia menyebut bahwa alangkah baiknya jika hal ini tidak hanya sebatas viral di media sosial, tetapi bisa menjadi momentum untuk bisa berdiskusi dengan pihak Pemkot Tangsel untuk membantu mencari solusinya.
"Sehingga hal ini harus dibicarakan dan disampaikan kepada pemerintah kota dan stakeholder lainnya agar kita semua bisa berkolaborasi dalam mencari solusi bersama sama," kata Dadit dalam keterangannya pada Kamis 2 Oktober 2025.
Menurutnya, sebagian wilayah Tangsel memang didominasi oleh beberapa pengembang. Namun, kata dia masih banyak pemukiman dan perkampungan yang padat penduduk dengan fasilitas dan infrastruktur serta masalah yang kompleks berada dan diapit oleh komplek atau cluster mandiri.
Dia menjelaskan bahwa Kota Tangerang Selatan merupakan kota otonom yang baru lahir di tahun 2008 hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang.