jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebutkan doktrin sistem pertahanan semesta dirumuskan oleh Jenderal (Purn) AH Nasution masih relevan diterapkan di Indonesia.
"Doktrin ini masih sangat relevan, sebab dunia kini tidak hanya mengarah pada perang konvensional, tetapi juga ada perang politik, ekonomi, budaya, dan siber," kata Said dalam keterangan persnya, Senin (6/10) demi menyikapi HUT ke-80 TNI.
Sebab, kata dia, sistem pertahanan semesta melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya nasional dalam membangun pertahanan.
"TNI dan Polri sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan utama, yang ditopang oleh partisipasi aktif rakyat terlatih dalam bela negara," lanjut Said.
Dia mengatakan TNI dan Polri dalam perang nonkonvensional memiliki keterbatasan, sehingga memerlukan dukungan rakyat terlatih. "Kaum profesional yang ahli di bidangnya masing-masing, terintegrasi dengan kekuatan TNI dan Polri," ujarnya.
Namun, kata dia, pertahanan jenis lama harus diperhatikan ketika perang nonkonvensional menjadi tantangan ke depan.
Dari situ, ungkap Said, kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) diperlukan sebagai alat konfirmasi melihat kesiapan TNI di bidang pertahanan.
DPR RI melalui Banggar, kata Said, berkomitmen mendukung kebutuhan anggaran TNI mencapai MEF.